Jumat, 13 April 2012

keputusan baru yang mengharu biru


Aku benar-benar menjadi pesakitan karena keputusan ini... sudah kutimbang masak-masak.. kesimpulan dan keputusan sudah diambil..
Kalau menyakiti apakah ini menjadi keberkahan untuk ku.. bagaimana bisa aku bersenang di atas pedihnya luka sahabatku.. ingin rasanya kuulang waktu..  lalu aku membatalkan agenda yang rapih tersusun itu.. indah dalam diriku dan dirinya tapi suram untuk yang lain..
Tangisku kali ini tak perlu mereka tahu.. karena dulupun aku pernah menangis dan aku tak bisa mempertanggungjawabkan tangisku.. lalu aku terjebak dalam kubangan perasaan yang ternyata gayungnya bersambut.. senyum senyum senyum dan bahagia kudapat.. tapi aku juga pedih merasakan sesak yang dia rasakan... aku tau rasanya.. teramat pedih...
Tuhan-ku yang Maha Tahu.. berkahilah, luruskanlah yang mungkin sebelumnya belum lurus.. hanya Engkau yang tahu bukan orang lain.. aku tahu bahagiaku tak hanya terletak pada kesungguhan hati yang saling mencinta tapi juga kebermanfaatan bagi orang lain dan barokahMu.
Dia, sahabat karibku.. dia yang menyayangi yang juga kusayangi.. aku memang datang belakangan aku adalah penyusup diantara kubangan perasaan.. terlalu sulit diungkapkan....
Perasaan meman tidak pernah salah dan dia sering sekali berhenti di tempat yang tidak tepat...