Kamis, 19 Januari 2012

Don't say, it will be the last...

"Lalu, kemana esok aku akan menumpang ketika badanku lelah dan jenuh melakukan rutinitas-rutinitas yang menguras energi?" pertanyaan hari ini yang hari ini terbesit di relung hatiku yang paling dalam. Yaah.. today would be the last day of being EDSA's member. hari ini laporan pertanggungjawaban sudah kubacakan sebagai seorang koordinator divisi, maaf sudah kusampaikan dan sepertinya telah cukup waktuku bersama keluarga biru ini. "telah cukup waktuku" kata ini teramat sulit memang diungkapkan tapi we have to...administrasi a mengharuskan kami melepas ikatan yang biru yang telah lama kami pelihara agar tidak rusak dan usang. berat.. iya berat sekali.. seperti beratnya ketika aku melepas kakakku di rantau.. dan kini aku harus melepas kakak dan adikku untuk menjalani kehidupan masing-masing tanpa satu ikatan yang sedikit banyak mengharuskan kita selalu bersama-sama dalam duka dan suka. 
mereka, manusia biru tidak pernah lelah hadirkan warna dalam hidupku. "Vitaaaa, kanjeeng mami, pthot, gembhel, nyempreeng" panggilan panggilan yang mungkin akan jarang kudengar di hari-hariku ke depan. "nge-moo(kedai susu yang jadi tempat favorit anak-anak bersukaria) yuuk" lagi ke depan mungkin aku akan jarang dapat ajakan itu. 
***
Pak Heri, sang ketua EDSA, gaya menyebalkan(jahil) ala Bapak-Bapak selalu hadir ketika kita mengadakan rapat, kadang dia bikin geram karena sikapnya yang selalu menganggap semuanya enteng. dibalik sikap menyebalkannya satu hal yang kuingat dan sangat ingin kucontoh. manusia itu sangat pandai menempatkan diri dan luwes dalam pergaulan. Pak heri, aku pasti akan merindukan bentuk kepala microfonemu.. ^^
lalu ada si wakil ketua yang bernama Mas Faichun.. dia punya hobby kehilangan underwear.. menurutku ini adalah buah dari perbuatannya yang selalu berpikiran dari perut ke bawah setiap bercanda.. hahaha. makhluk ini sangat menginspirasi, gigih dan pantang menyerah. 
ada lagi Tong sampahku yang bernama Melathi, sosok pendiam yang menyejukan ini selalu mendengarkan sampah-sampahku.. terima kasih 
yang lain masih banyak lagi..
to be continue....

Minggu, 15 Januari 2012

TERUS TERANG TERANG TERUS

beberapa waktu terakhir ini seonggok perkara muncul dengan cara yang sangat unik persis seperti kisah-kisah di sinetron Remaja yang menjamur di Televisi. uniknya terlekat pada skenario kisah ini yang mengalir begitu saja tanpa ada yang sedikitpun diharapkan... bahakan tokoh-tokoh yang berkecimpung di dalamnya tak pernah terbesit keinginan untuk mau memerankan peran yang teramat rumit ini.
kisah ini jika di tanya awalnya dari mana, mungkin tak pernah ada jawaban yang mampu terlontar.. yaa... kisah ini mengalir bersama waktu yang sebenarnya tak sama sekali berkuasa itu..
tak mungkin dengan gamblang aku mampu melontarkan tokoh yang berperan dalam kisah ini.. tak sanggup aku menyebutkan alur cerita yang teramat pedih diungkapkan..
kisah yang mengharuskan pelakunya menjahit mulutnya agar tak sedikitpun bisa berucap tentang apa yang sesungguhnya terjadi...
kisah yang membuat pelaku-pelaku di dalamnya menangis karena putaran roda yang berhenti di antara belukar yang menakutkan... hendak kemana aku (kami) akan melangkah sementara tak ada sam sekali pintu yang terbuka .. tak ada sama sekali penunjuka arah untuk keluar .. tak ada sama sekali obeng yang bisa digunakan untuk membenahi roda yang terhenti itu...
satu ketika, ada pagi yang cerah dan mengantarkanku pada posisi dimana sedikit bisa bernafas karena ternyata mentari bisa kulihat di antara belukar.. ohh ini pagi, matahari terbit dari timur pertanda aku mengerti di sana adalah timur lalu di sana adalah barat, utara dan selatan..
sekarang tinggal bagaimana aku bisa menentukan jalan mana yang akan ku pilih untukku bisa keluar dari perkara ini...
mereka yang terlibat dalam kubangan perkara ini terlalu istimewa untukku... sehingga mereka tak ingin ku sakiti walaupun itu sudah kulakukan.. kebodohan-kebodohan yang sedang bermekaran dalam hidupku semakin menjelaskan bahwa aku memang telah menyakiti mereka.... mereka yang teramat istimewa untukku...
kisah ini mungkin memang lebih patut di sinetronkan... bukan terjadi di dunia nyata...

satu kesimpulan dari perkara-perkara ini... terus terang sekalipun akan menimbulkan sesak di kemudian hari mungkin akan lebih baik dari pada diam tapi diamnya berjalan bersama BOM yang kapanpun siap meledak dan menewaskan orang-orang di sekitarnya..

#kisah abstrak