Suatu malam ketika itu sedang musim ujian mid-semester genap, kami merumuskan program kerja yang akan dilaksanakan pada satu periode kepengurusan mendatang. Suasana kala itu sangat mencekam, udah kayak depat kusir 4 kubu yang akan merebutkan satu kursi kepemimpinan. Akhir dari rapat tersebut adalah kita harus menyusun ulang program kerja masing-masing divisi,termasuk divisiku yang yang bernama divisi penalaran. oke fine! kita semua sepakat untuk rapat dan membenahi rencana program kerja yang akan kita laksanakan selama satu masa jabatan ke depan.
***
Rapat berlangsung khitmat, karena kita semua pusing program semacam apa yang pas untuk menggantikan program kita yang lalu. kita semua terdiam sambil berfikir dan mencari-cari ide.
"gimana kalu kita bikin acara tentang tulis menulis tapi bukan tang PKM-PKM gitu, yang penulisan kreatif" celetuk salah satu member penalaran.
"eh.. sebentar, coba search di internet tentang penulisan kreatif" kataku lemes.
sampai pada kita ketemu dengan sebuah blog berwarna coklat ada gambar sosok yang tidak asing buat para blogger dan pecinta buku komedi, blognya RADITYA DIKA.
"ahaaa... TALKSHOW PENULISAN KREATIF BINTANG TAMUNYA RADITYA DIKA "celetuk salah satu anggota rapat yang saya sedikit lupa siapa tepatnya yang memunculkan ide pertama itu.
HENING. Lalu kita semua mengerutkan dahi dan tertawa..
"hahahahhahahha... emang kita punya duit, emang dia mau gitu dateng ke kampus kita!" gumamku dalam hati.
Karena kita semua sudah stag, kita anggap lelucon yang baru saja kita rumuskan sebagai program pengganti proker kita yang lalu. hanya ada 2 kemungkinan: ketika presentasi proker ke BPH aku akan diterwakan dan dicibir atau semua sepakat karena lelucon ini adalah gebrakan baru di sepanjang sejarah perjalanan EDSA.
hari itu tiba, aku selaku koordinator mempresentasikan program kerja dengan gagah berani, pede maksimal tapi dengan gaya bicara yang lemah lembut(hah).
singkat cerita setelah presentasi proker itu, hampir semua satu suara KITA HARUS MENCOBANYA. OKE! nomor telepon manager Raditya Dika sudah ditangan, prosedur pengundangannya pun sudah kita ketahui,dan fee yang harus dibayarkan pun sudah kita ketahui dan ternyata dibawah prediksi kita. titik aman pertama sudah dilalui.
***
karena program kerja kita banyak, selama kurang lebih 3 bulan setelah tercetusnya ide tersebut kita belum melakukan persiapan apa-apa. sampai pada bulan Ramadan kita baru membentuk kepanitian, kebetulan aku jadi sekretaris. tugas pertamaku adalah membuat proposal yang kemudian dikirimkan ke pihak management Raditya Dika.liku-liku pertama : aku salah mengirimkan proposal ke email pribadi Radit, seharusnya ke management. sampai aku harus 2 kali menelpon managernya menanyakan tentang balasan email dari pihak sana. sekitar 2 minggu kami menunggu balasan email dari pihak management, seiring dengan itu pikiran berkecamuk, "aduh jangan-jangan mereka gag approve proposal kita yaa," ceritaku setiap masuk ke kotak biru. "aaah, gag paling belum aja" kata temen-temen berusaha menyemangati. sampai pada suatu hari aku menelpon Kak Wira managernya dan dia bilang "kirim ulang aja ke emailnya management@radityadika.com"
setelah ku kirim ulang pihak management tak lama kemudian ada balasan dari sana.
liku-liku kedua: balasan itu memang membahagiakan karena artinya pihak management Raditya Dika approve proposal kita tapi ada masalah besar mengintai, masalah itu bernama DANA. fee Raditya Dika memang lumayan terjangkau tapi Ridersnya bikin mata terbelalak-- flight pp harus Garuda Indonesia untuk hotel minimal bintang 4 international class dan disiapkan 2 kamar. Gedubraaaakkk.
langsung kita adakan meeting permasalahan ini, dalam meeting tersebut hanya ada satu agenda memutuskan apakah kita akan lanjut untuk mengadakan acara ini atau kita mundur dan mengadakan kegiatan yang sama tapi pembicaranya diganti. setelah sedikit berdebat dan menimbang banyak hal kita semua sepakat untuk GO ON.. insyaAllah kalau niatnya baik nanti ada jalan.
dengan tekat yang membara untuk mewujudkan satu gebrakan dengan membuat kegiatan yang mendatangkan pembicara berkelas dan optimisme yang tinggi (tapi boleh juga dibilang nekat) kita semua mulai untuk menyusun rencana tentang teknis kegiatan dan matrikulasi waktu.
tanggal 15 Oktober 2011, aku mengirimkan surat kontrak ke pihak management yang kemudian langsung ditandatangani oleh Raditya Dika dan send back ke panitia 5 hari setelahnya. setelah aku melihat amplop coklat berbungkus plastik bertuliskan nama perusahan pengiriman terkenal itu, aku speechless.. dalam hati "haaaaaaaa, mimpi kita sebentar lagi teri calon wujud". setelah kontrak sudah ditandatangi, perasaan lega tentunya ada karena rencana kegiatan ini tidak lagi blur, Raditya Dika sudah pasti me-lock tanggal 3 desember untuk datang ke kampus UAD.
***
persiapanpun dilakukan, kita semua berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi calon tamu kita yang seorang artis, komedian dan penulis terkenal ini. persiapan dari yang hal kecil sampai yang besar dari yang mulai rute perjalanan, tempat dia makan, rute ke ruang transit dan banyak hal yang lainnya.
tiket sold out adalah pencapaian pertama yang melegakan kami, minimal 300 peserta tidak akan membuat kita mengencangkan ikat pinggang.